Mengenal Apa Itu Kemiskinan Struktural dan Kultural

Dilansir dari www.povertyinformation.org, situs informasi mengenai kemiskinan, terdapat beberapa istilah dalam kemiskinan, diantaranya adalah kemiskinan struktural dan kultural.

Mengenal Apa Itu Kemiskinan Struktural dan Kultural

Secara umum, kemiskinan dapat diartikan sebagai kondisi seseorang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar atau pokoknyaa (sandang, pangan dan papan), biasanya disebabkan oleh pendapatan yang kurang.

Kemiskinan ini menjadi masalah negara hingga global, dengan demikian untuk setiap individu perlu memperhatikan kehidupannya agar tidak berada di garis kemiskinan.

Mengenai istilah kemiskinan, terdapat beberapa yang dapat Anda ketahui, seperti kemiskinan struktural dan kultural yang berikut akan dijelaskan mengenai pengertian kemiskinan struktural dan contohnya, juga pada kemiskinan kultural.

Apa Itu Kemiskinan Struktural?

Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang berasal dari lingkungan sekitar setiap individu, biasanya pada struktur sosial, ekonomi, hingga politik, sehingga ia tidak dapat memanfaatkan sumber daya yang seharusnya ia dapatkan.

Contoh Kemiskinan Struktural

Contoh dari kemiskinan struktural adalah seperti masyarakat di suatu wilayah yang memiliki sumber daya alam melimpah, namun ia tidak dapat menikmati hasil dari kekayaan tersebut.

Bisa juga seperti, masyarakat yang tidak memiliki tempat tinggal dan pekerjaan karena adanya penggusuran atau pembersihan lahan oleh pemerintah di suatu wilayah tertentu.

Apa itu Kemiskinan Kultural?

Kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang dihasilkan dari setiap individu dengan kebiasaan terhadap pengetahuan, kepercayaan, serta gaya hidup yang telah melekat pada dirinya sehingga menjadi suatu "budaya".

Dalam penerapannya, kemiskinan kultural biasa disebabkan oleh mental atau budaya dari pandangan, pemikiran, kebudayaan yang telah dipercayai sehingga menjadi terbiasa dilakukan.

Contoh Kemiskinan Kultural

Contoh dari kemiskinan kultural adalah seperti sifat tersendiri dari seorang individu tersebut, seperti sifat malas, mudah berputus asa, korupsi, kolusi, nepotisme, berfoya-foya hingga gaya hidup konsumtif.

Kesimpulan

Kemiskinan struktural dan kultural adalah dua sisi dari masalah yang sama, yaitu kemiskinan. Untuk dapat mengatasi kemiskinan, perlu adanya pendekatan yang menyeluruh.

Tentunya hal ini harus dilakukan secara bersamaan antara masyarakat, lembaga-lembaga, organisasi, hingga pemerintah. Agar generasi selanjutnya dapat memiliki kehidupan yang cerah.